HOME    PROFIL    KORPORASI    PROYEK    PABRIK    PRODUK    BERITA    HARGA    DOWNLOAD    CONTACT

Sunday, March 29, 2009

RUPS MENTARGETKAN DI 2009 - PRODUKSI 1677 TON, PENDAPATAN Rp 14 MILYARD DAN KEUNTUNGAN BERSIH Rp 370 JUTA


Pada tanggal 28 Maret 2009, telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membahas perencanaan perusahaan untuk tahun 2009.

Dalam RUPS telah disepakati bahwa di tahun 2009, Target pendapatan perusahaan direncanakan sekitar Rp 14 Milyard dengan target produksi sekitar 1677 ton (dalam setahun). Pendapatan tersebut akan menghasilkan keuntungan bersih untuk PT Ganesha Energy sebesar Rp 370 juta.

Dalam RUPS juga dilaporkan kinerja tahun 2008 (yang masih menuggu selesainya hasil audit oleh Kantor Akuntan Publik). Berdasarkan perkiraan management, pendapatan di tahun 2008 capai Rp 6.5 Milyard dengan produksi 403 ton dan keuntungan bersih untuk PT Ganesha Energy sebesar Rp 148 juta. Secara umum aset perusahaan bernilai sekitar Rp 5,2 Milyard

Tampak pada foto, management PT Ganesha Energy yang terdiri dari komisaris - Djasli Djamarus, Direktur Utama - Achmad Setiadi, Direktur - Lisminto dan pak Munir Abdullah sedang memaparkan kepada seluruh pemegang saham yang hadir (berdasarkan absensi sekitar 71 orang dari 100 orang).

Friday, February 27, 2009

MEMPERKIRAKAN HARGA JUAL BIODIESEL DI TAHUN 2009 UNTUK PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN PERUSAHAAN

Harga jual Biodiesel sangat dipengaruhi oleh harga minyak bumi. Secara umum kecenderungan harga CPO (chart dibawah) mengikuti kenaikan dan penurunan harga minyak bumi (chart diatas). Namun di tahun 2007 antara bulan Mei s/d September terjadi semacam "spike" dimana harga CPO melonjak diatas kecenderungan harga minyak bumi.

Kejadian "spike" tersebut juga terjadi antara Januari s/d Maret 2008. Pada saat spike tersebut, maka harga CPO jauh diatas harga minyak bumi, artinya memproduksi Biodiesel akan merugi. Kecenderungan serupa juga mulai tampak di awal tahun 2009. Ketidak-teraturan pasar ini yang menyebabkan salah satu kesulitan memprediksi keuntungan memproduksi Biodiesel.

Sunday, January 11, 2009

SULITNYA MEMPERKIRAKAN HARGA CPO & METHANOL UNTUK RENCANA ANGGARAN 2009


Salah satu kesulitan produsen Biodiesel adalah memprediksi harga bahan baku untuk perhitungan perencanaan tahun anggaran berikutnya. Kesulitan ini disebabkan oleh fluktuasi harga minyak dan juga komoditas CPO akibat krisis ekonomi global. Chart disamping adalah ilustrasi harga CPO dan Methanol di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan harga di tahun 2008 itulah, dilakukan prognosis untuk perencanaan tahun 2009. Tentu fluktuasi bisa saja tetap terjadi, namun sebuah basis tetap diperlukan untuk perencanaan perusahaan.

Saturday, January 10, 2009

PRODUKSI DI TAHUN 2008 CAPAI 403 TON (163 % DIATAS TAHUN 2007)

Walaupun lambat tapi pasti, akhirnya di tahun 2008 kumulatif produksi Biodiesel capai 403 ton. Jumlah ini merupakan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2007 yang hanya capai 239 ton.

Dengan peningkatan produksi ini maka yield pabrik semakin baik dan juga keuntungan (margin) pabrik mulai dapat dikendalikan. Secara umum Yield pabrik di semester kedua bisa capai 100% efisiensi.

Monday, August 25, 2008

PERKEMBANGAN PENINGKATAN YIELD

Dengan melakukan upaya-upaya untuk men-stop berbagai kebocoran (leakages) dan juga secara continue meningkatkan kapasitas produksi, maka yield saat ini secara konsisten mencapai angka 100 %.

Berikut ini perkembangan Yield dari sejak berdirinya pabrik (sebagaimana ditayangkan pada chart) :
- Agustus 2006 - Konstruksi selesai
- November 2006 - Tahap Operasi Komersial
- Januari 2007 - 93 %
- April 2008 - 96 %
- Agustus 2008 - 100 % (secara konsisten)

Peningkatan yield ini sangat mempengaruhi keuntungan perusahaan karena bahan baku bisa sepenuhnya diubah menjadi Biodiesel.

Friday, March 28, 2008

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM - TARGETKAN TINGKATKAN YIELD


Pada tanggal 28 Maret 2008, telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membahas kinerja PT Ganesha Energy 77 untuk tahun keuangan 2007 dan juga rencana untuk tahun 2008.

Dari laporan keuangan, manajemen perseroan melaporkan bahwa di tahun 2007 perusahaan masih mengalami kerugian karena kehandalan operasi pabrik dan juga yield produksi yang masih relatif rendah. Secara teknis Yield pernah diatas 95% tapi tidak konsisten. Secara rata-rata masih dibawah 90%. Itulah salah satu penyebab kerugian karena hilangnya bahan baku. Namun disisi lain, pada akhir 2007 mulai tercapai kinerja produksi yang lebih baik. Itulah sebabnya untuk tahun 2008, direncanakan produksi bisa jauh meningkat.

Saturday, September 22, 2007

PENYERAHAN SEBAGIAN SAHAM KE ITB

Pada tanggal 20 September 2007 di kantor Rektor ITB, Bandung, telah dilakukan penyerahan saham dari PT Ganesha Energy kepada Kampus ITB. Penyerahan ini dilakukan sebagai apresiasi terhadap pengembangan teknologi proses yang telah dikembangkan oleh Jurusan Teknik Kimia ITB, khususnya oleh team Dr Tatang Hernas. Tampak pada foto Triharyo Soesilo (Hengki) selaku ketua angkatan 1977 (bukan sebagai pemegang saham), menyerahkan kepada Djoko Santoso selaku Rektor ITB.

Saturday, July 07, 2007

RENCANA PEMAKAIAN BAHAN BAKU PFAD DIBATALKAN

Dengan harga CPO yang terus membumbung, management PT Ganesha Energy berupaya untuk mencoba meggunakan bahan baku PFAD. Namun ternyata dalam waktu yang relatif singkat, harga PFAD juga meningkat dengan pesat (walaupun tidak secepat peningkatan harga CPO). Namun demikian keekonomian pabrik dengan menggunakan bahan baku PFAD tidak terlampau baik.

Thursday, June 14, 2007

PRESTASI TEKNOLOGI PENGEMBANGAN PROSES

Berikut ini beberapa prestasi terakhir yang telah dicapai oleh management PT Ganesha energy :
1. Yield sudah berhasil ditingkatkan dari 93 % ke 99 % dengan berbagai improvement yang baru pertama kali di diterapkan untuk pabrik skala kecil. Dampak dari yield produksi ini tentunya menurunkan biaya produksi
2. Juga Management PT Ganesha Energy telah menjalankan pabrik Biodiesel ini dengan memakai berbagai macam bahan baku seperti CPO, Minyak bekas, RBD Stearin, Crude Stearin dan Olein.
3. Inilah Biodiesel skala kecil pertama di dunia yang bisa menerima berbagai macam bahan baku (multi feed) dengan yield mencapai 99%. Dari berbagai literatur, memang banyak pabrik yang bisa mendekati 99% dan bahkan ada yang 100%, namun kapasitasnya relatif harus besar. Juga umumnya hanya bisa menerima single feed (1 macam bahan baku).

Demikian beberapa pencapaian teknologi pengembangan proses

Friday, May 11, 2007

MENTERI KEUANGAN PERLU KUANTIFIKASI INSENTIF BIOFUEL

Dalam acara Temu Bisnis dan Seminar Biofuel yang diadakan oleh alumni ITB angkatan 1977, pada tanggal 10 Mei 2007 di Hotel Hilton, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta para ahli yang hadir untuk membantu dalam melakukan kuantifikasi insentif Biofuel. Kuantifkasi perhitungan Insentif tersebut mencakup manfaat keramahan lingkungan dan juga manfaat dari sisi energi yang terbarukan. Seminar ini merupakan salah satu mata rantai acara menjelang reuni 30 tahun ITB angkatan 1977.

Saturday, May 05, 2007

HASIL PENGUJIAN DENGAN METOXIDE

Pengujian dengan menggunakan Na-metoxide telah dilakukan dengan hasil sebagai berikut:

  • Yield yang dapat dicapai 97,7 %

  • Kebutuhan Metoxide sekitar 8 % atau setara dengan 160 kg untuk 2000 kg RBD Stearin bahan baku

Demikian laporan hasil pengujian

Wednesday, May 02, 2007

PERKIRAAAN BIAYA PRODUKSI DENGAN BERBAGAI BAHAN BAKU

Biaya pemrosesan untuk memproduksi Biodiesel dengan berbagai bahan baku :

  • Bahan baku RBD Olein : Rp. 996 per kg
  • Bahan baku Stearin : Rp. 1040 per kg
  • Bahan baku Crude Stearin : Rp. 1.464 per kg

Biaya produksi diatas adalah biaya terendah untuk pabrik skala kecil.

Saturday, April 14, 2007

BREAKING NEWS !!! - YIELD CAPAI 99 %

Setelah melakukan pengoperasian peralatan-peralatan baru, akhirnya pabrik Biodiesel telah di-uji coba dan menghasilkan produk sebagai berikut untuk uji coba 15 batch :
  • Bahan baku RBD Stearin : 30.412 kg
  • Produk Biodiesel : 30.083 kg

Dengan demikian Yield pabrik sudah mencapai 99 %.

Thursday, March 29, 2007

MENGEJAR YIELD 100% DENGAN MENAMBAHKAN ASAM ASETAT DAN METOKSID


Management PT Ganesha Energy telah memutuskan untuk meningkatkan yield mengarah ke 100%. Untuk mencapai yield setinggi ini sangat diperlukan katalis Asam asetat dan juga pemakaian Metoksid. Agar tidak terjadi penggumpalan akibat injeksi Asam asetat, maka perlu dipasang steam tracing tambahan pada piping line glycerol sebelum menuju setling tank T-424,425&426. Selain itu perlu juga dipasang coil pemanas pada 3 setling tank T-424,T-425 & T-426 untuk menjaga agar tidak terjadi pembekuan pada campuran Glycerol, Free Fatty Acid dan Biodiesel sisa setelah ditambahkan Asam asetat.

Tuesday, March 27, 2007

PENAMBAHAN REAKTOR R-115 UNTUK MENAMBAH FLEXIBILITAS BAHAN BAKU & TERUS TINGKATKAN YIELD


Dalam waktu 7 hari telah dilakukan fabrikasi Reaktor tambahan (R-115) yang diselesaikan dari tanggal 20 s/d tanggal 27 Maret 2007 dengan biaya yang sangat ekonomis. Namun mengingat keterbatasan tempat yang tersedia, karena kompaknya pabrik yang sudah terpasang, maka team konstruksi terpaksa melakukan berbagai upaya modifikasi agar R-115 bisa terpasang. Tampak pada foto-foto, proses pemasangan R-115 di lokasi yang sempit. Penambahan reaktor ini tidak hanya meningkatkan yield akan tetapi juga menambah fleksibilitas operasi untuk menerima berbagai macam bahan baku.

Sunday, March 25, 2007

PENINGKATAN METHANOL RECOVERY MELALUI PERBAIKAN EJECTOR

Untuk meningkatkan recovery Methanol, perlu dilakukan modifikasi ejector agar didapat sudut penyemprotan yang sesuai sehingga berjalannya fungsi vacum pada Methanol evaporator. Untuk itu telah dilakukan test water spray sebagaimana terlihat di foto. Ejector ini telah mengalami beberapa kali modifikasi, seperti slope penyemprotan di internal ejector termasuk penambahan pegas pengarah semprotan sesuai berbagai desain.

Wednesday, February 28, 2007

MENCEGAH KEHILANGAN METHANOL YANG HARGANYA MAHAL



Untuk memproduksi Biodiesel, diperlukan bahan baku CPO dan juga Methanol. Harga Methanol juga saat ini terus meningkat karena keterbatasan pasokan. Kenaikan harga ini dipacu antara lain karena pabrik Methanol milik Medco di Bunyu tidak berproduksi karena keterbatasan bahan baku gas alam. Saat ini, seluruh produsen Biodiesel masih menunggu berproduksinya pabrik Methanol kapasitas besar di Labuan milik Petronas. Namun demikian, untuk menghemat konsumsi dan kehilangan methanol maka management PT Ganesha Energy berupaya maksimal agar methanol dapat di-"recover" dari by-product Glycerin. Saat ini design peralatan-peralatan tambahan sudah diselesaikan dan modifikasi sedang dilaksanakan di pabrik. Tampak diatas foto-foto modifikasi untuk meningkatkan recovery methanol di pabrik dengan modifikasi pada separator V-411 dan juga sistem perpipaan dari exchanger E-411 ke separator

Tuesday, February 27, 2007

UPAYA-UPAYA UNTUK MENINGKATKAN YIELD PABRIK BIOEDIESEL DAN DATANGKAN KEUNTUNGAN




Karena harga CPO terus meningkat sedangkan harga Biodiesel relatif stabil dan bahkan cenderung menurun, maka yield (efisiensi produksi) harus terus ditingkatkan. Saat ini management PT Ganesha energy sedang terus berupaya meningkatkan yield dari sekitar 93% menjadi diatas 95 %. Dengan peningkatan ini diharapkan biaya produksi dapat ditekan dan diperoleh keuntungan walaupun dengan kondisi harga yang masih belum menguntungkan. Untuk melaksanakan hal tersebut maka saat ini telah di-redesign dan ditambahkan beberapa peralatan pengendapan (settling tank) agar diperoleh pemisahan Biodiesel yang lebih baik. Sehingga hasil akhirnya adalah peningkatan yield. Modifikasi peralatan saat ini sedang dilakukan di pabrik Adolina Medan sebagaimana terlihat dalam foto-foto dengan menambahkan 4 (empat) tanki tambahan yaitu T-424, T-425 & T-426 yang berdiri berjejer. Selain itu juga ditambahkan sebuah tanki pengumpul T-427 yagn menerima tambahan produk dari ketiga tanki diatas dengan tambahan sistem pemompaan sebagaimana sedang dipasang diatas.

Friday, February 23, 2007

YIELD (EFISIENSI PABRIK) TERAKHIR MASIH PADA 93.3 %

Hasil test terakhir, yield setelah transesterifikasi II mencapai 97% (raw biodiesel), setelah pencucian diperoleh yield 95.3% (wet biodiesel), dengan asumsi kadar airnya 2%, maka yield akhir yang diperoleh adalah 93.3%. Saat ini sedang dilakukan beberapa improvement untuk meningkatkan yield diatas 95 %.

Saturday, February 10, 2007

STOP PRESS !!! - PTPN-IV SETUJUI BELI DENGAN HARGA BIODIESEL EXPORT



Setelah negosiasi yang cukup panjang dan juga karena produk Biodiesel PT Ganesha Energy telah menunjukan kualitas Biodiesel export, maka pihak PTPN-IV bersedia untuk membeli produk Biodiesel, yang diproduksi pabrik di Adolina, dengan harga export. Hal ini karena sebagian produsen Biodiesel Indonesia saat ini lebih memilih untuk mengexport produknya ke Eropa. Kesepakatan ini akan membantu keekonomian pabrik Biodiesel karena harga Crude oil cenderung menurun dan datar. Sedangkan harga CPO terus meningkat tajam tanpa ada tanda-tanda menurun.

Friday, February 02, 2007

RUPS UNTUK KINERJA TAHUN 2006 & RENCANA KERJA SERTA ANGGARAN TAHUN 2007


Pada tanggal 28 januari 2007 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Ganesha Energy. Dalam rapat yang dihadiri secara kuorum oleh seluruh pemegang saham maupun wakilnya, management PT Ganesha Energy memaparkan seluruh kinerja keuangan perusahaan untuk tahun 2006 dan informasi trend harga bahan baku CPO & Methanol yang cenderung meningkan sedangkan harga Biodiesel relatif stabil. Management juga melaporkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang mencakup rencana-rencana serta upaya untuk meningkatkan yield melalui modifikasi design peralatan. Juga upaya negosiasi dengan pihak PTPN-IV untuk mendapatkan harga jual Biodiesel sesuai dengan harga pasar dunia. Selain itu, pihak management juga melaporkan dan meminta persetujuan pemegang saham untuk rencana pembangunan 100.000 ton/tahun pabrik Biodiesel. Para pemegang saham meminta direksi untuk melakukan beberapa hal berikut untuk meningkatkan keuntungan dan pengembangan perusahaan:

1. Menegosiasi supaya harga Biodiesel disesuaikan dengan harga export
2. Yield (efisiensi) pabrik harus diupayakan diatas 95 %
3. Karena Methanol sangat mahal maka recovery bahan baku Methanol harus terus ditingkatkan
4. Terus mencari bahan baku murah karena harga CPO terus meningkat
5. Menyetujui untuk mengembangkan pabrik 100.000 ton/tahun melalui kemitraan dengan pendana dan pemasok teknologi.

Demikian beberapa keputusan penting dalam RUPS yang telah dilaksanakan tersebut

Lihat foto-foto RUPS secara lengkap

Wednesday, January 31, 2007

FOTO PABRIK TERKINI - DENGAN PAGAR BATAS & TANKI MINYAK GORENG BEKAS


Terlampir adalah photo pabrik terkini. Pada photo tampak terlihat pagar merah pabrik agar keamanan pabrik lebih terjamin. Tangki 3 ton warna abu-abu yang terletak disisi pabrik adalah tangki plastic tambahan yang dipakai untuk menampung minyak goreng bekas yang akan diolah menjadi biodiesel.

Sunday, January 21, 2007

STOP PRESS !! - DIRUT PTPN-IV TETAP INGINKAN PABRIK BERJALAN DALAM 3 SHIFT (24 JAM)

Setelah berdiskusi secara detail dengan pak Iskandar (Plant manager - PT Ganesha Energy di Pamina), akhirnya management PTPN-IV meminta agara pabrik Biodiesel tetap dioperasikan dalam 3 shift atau 24 jam. Pak Iskandar menyampaikan bahwa harga CPO terus meningkat sehingga menjadi tidak feasible untuk mengoperasikan pabrik. Salah satu solusi PT GE adalah dengan menggunakan minyak goreng bekas. Namun jumlah minyak goreng bekas-pun di kota Medan relatif sedikit. Management PTPN-IV sedang memikirkan untuk mempertimbangkan untuk memberikan harga bahan baku dengan jual di pabrik bukan harga jual di pasar. Sehingga dengan demikian keekonomian pengoperasian pabrik dapat terjaga & pabrik dapat terus beroperasi.

Sunday, January 14, 2007

SERTIFIKAT SAHAM YANG RESMI DIBAGIKAN

Walaupun sedikit terlambat, namun management PT Ganesha Energy tetap commit untuk merapikan sistem administrasi perusahaan. Salah satunya adalah dengan mengirimkan lembar sertifikat saham kepada seluruh pemegang saham. Hal ini perlu dilakukan untuk menyongsong Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan yang akan diadakan pada tanggal 28 Januari 2007. Langkah ini juga untuk mempersiapkan rencana pengembangan perusahaan dalam membangun pabrik berkapasitas 100.000 ton/tahun.

Friday, January 12, 2007

MENGGUNAKAN MINYAK GORENG BEKAS

Salah satu cara untuk mengatasi mahalnya bahan baku CPO maka team operasi dan juga Management PT Ganesha Energy saat ini mencari solusi dengan menggunakan minyak goreng bekas. Minyak tersebut diolah menjadi Biodiesel dengan kualitas yang baik. Tampak pada gambar pemisahan Biodiesel yang relatif sudah mampu untuk langsung dipakai di kendaraan dengan menggunakan bahan baku minyak goreng bekas.

Thursday, January 04, 2007

KERJA SAMA ANTARA PT GANESHA ENERGY & PT SUMI ASIH

Walaupun kondisi harga CPO masih sangat tinggi dan harga Minyak bumi menukik mendekati US $ 50/barrel, namun tidak menghambat management PT Ganesha Energy untuk terus mengembangkan usahanya. Berikut ini tanda tangan kerjasama antara PT Ganesha Energy dengan PT Sumi asih untuk pembangunan pabrik 100.000 ton/tahun di Belawan, Sumatra Utara. PT Sumi asih adalah salah satu produsen Biodiesel di Indonesia. PT Sumi asih berminat untuk mendanai proyek 100.000 ton/tahun

Thursday, December 28, 2006

PABRIK BIODIESEL TERUS DISEMPURNAKAN

Walaupun harga CPO terus membumbung diatas diatas harga Biodiesel, ntamun management PT Ganesha Energy & juga team operasi terus berupaya untuk tingkatkan kinerja pabrik. Foto disamping menunjukan upaya yang sedang dilakukan utk menaikkan produktivitas pabrik yaitu melalui pemasangan sight glass pada tangki transesterifikasi. Dengan pemasangan ini maka pemisahan gliserin akan menjadi lebih sempurna.

Saturday, December 16, 2006

UANG SUDAH MULAI MENGALIR MASUK

Achmad setiadi (Dicky) - Dirut PT Ganesha Energy melaporkan bahwa sampai hari ini pembayaran pihak PTPN-IV untuk pembelian Biodiesel sudah mencapai Rp 276.450.000 (+ PPN). Selain itu ada tagihan berikutnya sebesar Rp. 135.576.000 yang rencana dibayarkan pihak PTPN-IV dalam waktu dekat. Pihak management juga terus berupaya untuk mendapatkan tambahan income dengan menjual Gliserin. Sampai hari ini, penjualan Gliserin telah mencapai Rp. 24.000.000. Seluruh pembayaran tersebut dimasukan ke rekening KSO (Kerja Sama Operasi) PT Pamina dan PT Ganesha energy. Nilai totalnya jika tagihan berikutnya dibayar bisa mencapai Rp. 436.026.000

Tuesday, December 12, 2006

PAMERAN PADA SAAT PANEN JAGUNG PERDANA


Pak Agus Pakpahan - Deputy Meneg BUMN pada hari Senin 11 Desember 2006 telah melakukan panen perdana jagung di lahan PTPN 4 Desa Sinumbah Kabupaten Simalungun. Panen perdana itu juga dihadiri oleh Gubernur Sumatra Utara Drs Rudolf M Pardede bersama Direksi PTPN 2, 3 dan 4 yang ikut mengembangkan tanaman jagung di lahan milik BUMN tersebut. Pada acara panen perdana jagung tersebut PT Ganesha energy dan juga PT Pamina mengadakan pameran produksi Biodiesel serta proses pembuatannya. Tampak pada foto-foto diatas, jajaran PT Pamina dan PT PTPN-IV memamerkan produk-produk Biodiesel dan juga penjelasan tentang pabrik Biodieselnya. Stand tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumut dan pak Agus pakpahan (berbatik coklat).

Monday, December 04, 2006

BIODIESEL OUTLOOK IN 2007

  • Launching of new Trade Regulation of Biofuel (Biodiesel & Bioethanol) to be implemented by Ministry of Energy & Mines. The brand new regulation will be applied to produce, distribute as wholesale and retail as well B100 for overseas export or import Petrodiesel as raw material for blending purpose (B5, B10, etc).
  • For big producer above 10,000 per mt per year the license will be directly issued by Ministry of Energy, and smaller than 10,000mt will be issued by governor of province where the plant is located.
  • Price of Crude Oil will gravitate towards US$ 70 a barrel according to Boone Pickens. It is envisage trading between US$ 55 and maybe US$ 80 per barrel.
  • CPO price according to Tan Sri Lee of IOI say can hit US$ 600 per mt in 2007. Expectation around the US$ 500 per mt level.(range bound between say US$ 475 to US$ 600 per mt)
  • Planned capacity for Biodiesel by 2008 could hit 10 million tons per annum in Malaysia, Indonesia and Singapore.
  • Crude Glycerine (CG) disposal will pose problems. However there are some new technologies that could convert the CG to some other products such as to fire CG in boilers without problems
  • Biodiesel product Laboratory equipments for testing all the parameters according to EN 14214 will be critical and could be a business opportunity.
  • Methanol Supply for 2007 should ease when Petronas Methanol Labuan expansion comes on stream in late 2007. Additional 1.5 million tons per annum. We expect price to stabilise at say US$ 350 a mt.

Thursday, November 30, 2006

BERITA KURANG BAIK - HARGA CPO TERUS MEMBUMBUNG & HARGA MINYAK BUMI (DIESEL) TERUS MENUKIK - dicari Exportir Biodiesel !!


Ini ada sebuah kejadian yang luar biasa namun berita kurang baik bagi para pemilik pabrik Biodiesel. Untuk pertama kali dalam sejarah, harga CPO/kg melampaui harga Minyak solar/liter. Pada tanggal 27 November 2006, harga CPO/kg capai Rp. 5200 (tanpa pajak). Sedangkan harga solar capai Rp. 5242/liter (termasuk PPN).

Management PT Ganesha Energy saat ini sedang terus mencari cara dan peluang agar bisa mengexport produk Biodiesel produksi dari pabrik Biodiesel di Pamina, Medan.

Sunday, November 26, 2006

STOP PRESS !! - LISMINTO MENJADI KETUA SEMENTARA ASOSIASI PRODUSEN BIODIESEL INDONESIA

Dengan sangat mengejutkan pada tanggal 24 November 2006 malam, rekan kita Lisminto (Direktur PT Ganesha Energy) secara aklamasi telah dipilih oleh para produsen-produsen raksasa Biodiesel di Indonesia seperti PT Sumiasih, PT Sentana, PT Eterindo dll untuk mewakili mereka sebagai ketua sementara Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia. Para produsen menganggap paper pak Lisminto yang berjudul "Biodiesel sejujurnya" merupakan cerminan informasi dari para produsen Biodiesel di Indonesia.

Dengan membentuk asosiasi ini, para produsen berharap untuk melakukan pembelian bahan baku bersama, pemasaran bersama dan juga permohonon insentif pajak ke pemerintah secara bersama-sama. Dengan demikian posisi tawar produsen biodiesel akan meningkat. Jabatan ini merupakan kehormatan bagi rekan kita Lisminto dan tentunya seluruh alumni ITB-77

Friday, November 24, 2006

KERJA SAMA OPERASI SUDAH MULAI BERJALAN

Foto disamping adalah ilustrasi finalisasi performance test dengan pihak PT Pamina dan juga konfirmasi dimulainya Tahapan Kerja Sama Operasi (KSO). Konsentrasi dan fokus 3 bulan terakhir ini memang memastikan pabrik kita bisa berjalan dengan baik dan memenuhi semua persyaratan-persyaratan dalam kontrak. Perlu diakui memang banyak perbaikan-perbaikan yang dilakukan untuk mengejar spesifikasi dan juga kualitas produk dengan memakai berbagai jenis bahan baku.

Namun dengan upaya-upaya bersama, baik oleh team PT Ganesha Energy yang dibantu team team PT Rekayasa Industri, akhirnya seluruh perbaikan dapat diselesaikan. Bersamaan dengan itu, team juga memperoleh knowledge base dan pengalaman yang cukup baik sewaktu mengoperasikan pabrik selama 3 bulan, khususnya pengalaman dengan memakai beragam jenis bahan baku. Thanks to pak Iwan Purwito (alumni TK-ITB angkatan 2001) yang mampu membereskan berbagai persoalan teknis dan operasional pabrik dengan sangat dedicated. Tentu saja masih ada beberapa outstanding modifikasi yang sedang kita carikan waktu terbaik untuk menuntaskannya.

Sampai akhir November ini Kerja Sama Operasi dan juga pengelolaan perusahaan sudah semakin lengkap. Pak Munir sudah menyelesaikan sistim pembukuan keuangan perusahaan. PT Ganesha Energy saat ini telah mampu mengeluarkan laporan keuangan dengan sangat detail dalam waktu yang relatif singkat. Produk Glicerin juga sudah ada pembelinya. Nomor account utk menampung pembayaran penjualan Biodiesel dari PT Pamina sdh dibuat. Uang dari PT Pamina dalam proses transfer ke rekening PT Ganesha Energy. KSO sudah official dan tuntas setelah diskusi yang cukup berlarut-larut dengan pihak PT Pamina mengenai split keuntungan dsb.

Moga-moga harapan dari para pemegang saham utk bisa mendapatkan laporan rutin bisa dipenuhi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Juga sudah saatnya kita mulai berbenah utk mengembangkan penjualan produk baik di dalam negeri maupun utk eksport

Salam,
Nanang

Sunday, November 19, 2006

LAPORAN KE PEMEGANG SAHAM - DALAM ACARA HALAL BIHALAL

Pada tanggal 18 November 2006 di Senayan Golf course, dalam acara Halal bihalal untuk ITB-77, seluruh management PT Ganesha energy melaporkan status pabrik yang sudah beroperasi dan berproduksi kepada para pemegang saham. Dalam acara juga disampaikan secara jujur bahwa harga bahan baku CPO dan Methanol terus meningkat sedangkan harga jual Biodiesel terus menurun. Kurva-kurva trend disampaikan oleh pak Dicky (dirut PT Ganesha energy) dan juga pak Nanang.

Sebagai ilustrasi di bulan Agustus 2006, keuntungan per liter bisa mencapai Rp 1500 (net). Dengan keuntungan seperti ini, investasi pabrik bisa kembali dalam waktu kurang dari 2 tahun. Sedangkan pada bulan November 2006, keuntungan penjualan hanya sekitar Rp 200 (gross). Management masih memikirkan kondisi break-even.

Dalam kesempatan tersebut, rekan Djaelani sutomo sebagai pejabat di Pertamina menyampaikan bahwa trend harga BBM akan meningkat. Beberapa kurva juga ditunjukan oleh rekan Djaelani dalam acara tersebut. Untuk pertama kali, dalam acara tersebut, management PT Ganesha energy membagikan laporan keuangan perusahaan sampai dengan November 2006.

Wednesday, November 15, 2006

PRODUKSI SAMPAI MID NOVEMBER BARU 90 TON

Produksi pabrik Biodiesel di Adolina, Medan sampai dengan pertengahan November 2006 baru sekitar 90 ton Biodiesel. Produk yang sudah diambil oleh PTPN adalah 47.5 ton. PT Ganesha Energy masih menyimpan 42.5 ton biodiesel yang belum diambil pihak PTPN. Produksi ini masih relatif sangat kecil kapasitasnya karena berbagai kendala sebagaimana telah dilaporkan sebelumnya. Foto disamping menunjukan Dirut PT Ganesha Energy, Achmad Setiadi dengan Kelapa proyek, Bambang sedewo berpose disisi pabrik yang telah dicat rapih.

Monday, October 30, 2006

LAPORAN SITUASI PABRIK PADA AKHIR OKTOBER 2006


Kondisi operasi Pabrik sampai akhir Oktober masih sering mati (down-timenya masih agak tinggi) karena adanya liburan lebaran dan juga modifikasinya yang relatif cukup banyak serta cukup significant. Tetapi semangat kerja team di Medan pada waktu mengerjakan modifikasi dan switching bahan baku dari olein ke Crude stearin lalu ke RBD stearin dan akhirnya ke CPO cukup mengagumkan.

Mereka mencoba kerja lembur pada waktu lebaran untuk mendapatkan bahan baku Olein yang sudah off spec untuk dicoba diproses dengan cara mencangkul dan dikarungi sambil menunggu selesainya penggantian dan modifikasi motor pengaduk di reactor. Akhirnya kita tidak memaksakan mereka dan menyuruh libur dulu pada waktu lebaran dan diberi hadiah lebaran berupa sarung dengan pengertian perusahaan belum untung.

Saat ini uji unjuk kerja operasi (performance test) sudah selesai dengan CPO akan tetapi laporan performance test belum selesai. Pada dasarnya operasi dengan CPO tidak se efisien dibandingkan dengan RBD Stearin dan sekarang kita sedang negosiasi dengan PTPN4 utk mencari bahan baku yang paling ekonomis (RBD Stearin) dengan sangat memperhatikan margin keekonomian yang semakin menipis. Sambil menunggu harga methanol dan CPO kembali turun ke level normal dan juga harga diesel kembali ke level yang lebih baik, kita sangat hati2 utk mengoperasikan pabrik untuk memastikan marginnya tidak negative.

Harga yang dibeli oleh Pertamina utk B100 masih belum jelas patokannya dan kalau harga pasar yang dimaksud adalah pasar ekspor maka akan sangat menolong. Akan tetapi kalau harga yang dipatok adalah harga pasar dalam negeri maka masih perlu pengkajian lebih lanjut.

Thursday, September 28, 2006

SPESIFIKASI PRODUK HASIL ANALISA LABORATORIUM ITB

HASIL ANALISA PRODUK VS STANDARD BIODIESEL (DALAM KURUNG)

Biodiesel Product dianalisa oleh Laboratorium ITB pada tanggal 11 September 2006

Density, kg/m3 (40C) : 869 (850-890)
Kinematic viscosity, mm2/s (40C) : 5,11 (2,3 – 6,0)
Pour point, C : 15 (max 18)
Flash point, C : 172 (min 100)
Carbon residue, wt % : 0,08 (max 0,1)
Sulphur, ppm : 22 (max 80)
Acid value, mg-KOH /g : 0,46 (max 0,8)
Water, ppm : 400 (max 500)
Phosphor, ppm : 4,71 (max 10)
Iodine value, ppm : 55 (max 120)
Free Glycerol, %-b : 0,008 (max 0,02)
Total Glycerol, %-b : 0,24 (max 0,25)
Kadar ester akil, %-b : 97,42 (min 96,5)
Halphen test : Negative (Negative)

Laboratorium ITB mengkonfirmasi bahwa produk dapat digunakan untuk campuran Biodiesel sampai dengan 40 % tanpa modifikasi pada mesin diesel.

Analisa produk Laboratorium ITB (download 252KB)

PT GANESHA ENERGY TANDA-TANGANI KERJASAMA DENGAN PT PTPN-V

Pada hari Senin 25 September 2006 di kantor Perwakilan PTPN-V Jakarta, telah ditanda-tangani kerjasama antara pihak PT PTPN-V, PT Rekayasa Industri dan PT Ganesha energy untuk rencana pembangunan pabrik Biodiesel 20 ton/hari di Riau. Tampak pada foto, Dirut PT PTPN-V Iman hersuroso, Dirut PT Ganesha energy Achmad setiadi dan juga Dirut PT Rekayasa Industri Triharyo soesilo menanda-tangani piagam kerja sama untuk pembangunan pabrik Biodiesel tersebut. Skema kerjasama akan menerapkan pola yang telah berhasil dilaksanakan di PT PTPN-IV. Acara tanda-tangan ini juga dihadiri oleh management PT Ganesha energy lainnya seperti Djasli djamarus, Lisminto, Eddy entum & Munir

Wednesday, September 13, 2006

PAPERS & PRESENTATIONS ON BIOFUEL, BIODIESEL & JATROPHA CURCAS (JARAK PAGAR)

EUROPE BIODIESEL INDUSTRY

  • Biodiesel production & marketing in Germany (download 1.6MB) - Early 2002
  • Europe Biodiesel industry (download 3.3MB) - April 2006
  • European Union Biofuel strategy (download 122KB - Mid 2006
  • WORLDWIDE BIOFUEL INDUSTRY

  • Biofuel worldwide status (download 1.4MB) - June 2006
  • Biofuel worldwide presentation (download 1.4MB) - June 2006
  • Short and long term look on Biofuel (download 22KB) - June 2006
  • INDONESIAN BIODIESEL INDUSTRY

  • Status Industri Biodiesel industri di Indonesia (download 4.1MB) - September 2006
  • Bagaimana petani Malaysia memiliki pabrik (download 491KB) Model PT Ganesha Energy
  • TEKNOLOGI PROSES PEMBUATAN BIODIESEL

  • Teknologi pembuatan Biodiesel - Energea (download 295KB) - 2005
  • Teknologi pembuatan Biodiesel - Lurgi (download 206KB) - 2005
  • JARAK PAGAR

  • Penanaman Jarak pagar di India (download 56KB) - 2003
  • Penanaman Jarak pagar di Indonesia (download 8.3MB) - September 2006
  • Buku tentang Jarak pagar (download 785KB) - 1996
  • Presentasi Mittelbach (download 1.28MB) - November 2006
  • Reboisasi dengan Jarak pagar di PT Berau Coal(download 1.1MB) - Oktober 2006
  • Penelitian Jarak pagar di Indonesia (link) - Latest information
  • Friday, September 08, 2006

    PT GANESHA ENERGY MENDAPAT TAWARAN KERJASAMA DARI MEDCO & PTPN-V

    PT Ganesha Energy mendapat tawaran untuk bekerja sama dengan PT Medco energy dan PT PTPN-V untuk membangun pabrik Biodiesel skala 8 s/d 20 ton/hari di samping pabrik minyak sawit perusahaan-perusahaan tersebut.

    Tawaran mereka sangat menarik. Medco ingin membicarakan detailnya pada hari Senin 11 September 2006. Sedangkan pihak PTPN-V berencana mencoba 1 unit dulu ditempelkan pada pabrik minyak sawit mereka dan kemudian jika berhasil maka akan membangun 11 unit. Draft kerjasama sebagimana bentuk kerjasama di PTPN-IV sudah dibicarakan dan disampaikan kepihak PTPN-V. Mereka sangat ingin segera direalisasi.

    RENCANA IMPROVEMENT DARI HASIL EVALUASI KINERJA PABRIK

    Berikut ini beberapa rekomendasi hasil evaluasi kinerja pabrik setelah mengoperasikan selama lebih dari 2 minggu :

    1. Masalah kendala tahap pencucian, diusulkan agar segera menambah satu tangki washing secepatnya.
    2. Masalah Listrik. Setuju ada Genset 250 KVA sebagai "emergency back-up". Karena listirk PLN di Parbaungan sering mati. Kami usul untuk listrik standby (bila PLN mati) bisa diambil dari PKS Adolina sebesar 25 KW (dengan perkiraan kebutuhan 11 KW motor Blower di Boiler, 11 KW motor Vacuum Pump, dan 3,7 KW Motor Agitator). Dengan 25 KW tersebut kegiatan produksi yang prioritas masih bisa berjalan sampai listrik PLN masuk kembali ( biasanya PLN mati 3-4 jam). Untuk penambahan listrik standby ini diharapkan biaya tidak terlalu mahal yaitu untuk tambahan kabel sekitar 30 Meter. Kebutuhan material akan dihitung oleh ir Syahril Munir (tenaga listrik yang menangani konstruksi). Tindak lanjut dari usulan ini pak Munir Abdullah perlu siapkan surat dari GE JKT ke Pamina.
    3. Sesuai dengan design glicerol recovery yang original untuk mendapatkan kualitas glicerol yang bisa dijual (sktr 80%) perlu dipasang HE E410. Dulu HE E410 ditunda pembuatannya karena investasinya cukup mahal, dengan material stainless steel. Diperkirakan biaya untuk HE E410 ini diatas 200 juta rupiah. Mengingat problem glicerol akan menjadi kendala kelangsungan operasi pabrik biodiesel maka pemasangan HE E410 menjadi prioritas setelah pabrik berproduksi. Saya usul bila mungkin agar investasi ini diusulkan sebagai investasi KSO ? Untuk tindak lanjut masalah ini perlu GE mengirimkan surat ke Pamina minta persetujuan untuk biaya KSO.

    Sekian, maju terus pantang mundur.
    Salam,
    B. Sedewo.

    Tuesday, September 05, 2006

    EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

    Bersama ini disampaikan Laporan Evaluasi Konstruksi Penyelesaian Proyek Biodiesel 8 TPD KSO Pamina-GE77. Dapat dilaporkan bahwa pabrik biodiesel mulai berproduksi tanggal 17 Agustus 2006 dan Performance Test dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2006. Adapun evaluasi singkatnya antara lain:

    1. Waktu penyelesaian konstruksi proyek selama 3,5 bulan sejak dimulainya kegiatan dilapangan pada awal bulan Mei 2006 sampai dengan 16 Agustus 2006.
    2. Menurut rekomendasi PT Rekayasa Industri kualitas konstruksi cukup baik dan konstruksi pabrik "minor mistakes".
    3. Kegiatan konstruksi proyek dilakukan dengan cara "Swakelola" sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan biaya jauh lebih murah dibanding bila diserahkan ke kontraktor. Hal tersebut dapat dicapai dengan system kerja menggunakan mandor borong dan memanfaatkan material (steel structure) yang ada di PT Pamina secara maksimal.
    4. Dalam kegiatan fabrikasi peralatan seperti Reactor, Heat Exchanger (Alat Penukar Panas), Vessel (Bejana Tekan) dan Tangki, secara maksimal menggunakan fabrikator dan bengkel dalam negeri (Medan, Lhokseumawe dan Jakarta).
    5. Penggunaan tenaga konstruksi yang profesional dari industri sekitar Medan Lhokseumawe dan Perbaungan, selain murah juga sangat memperlancar pekerjaan konstruksi.
    6. Penggunaan prosedur kerja sesuai standar manajemen proyek yang ditunjang dengan komunikasi tertulis melalui email, facsimile dan sms, turut membantu kelancaran pekerjaan. Disamping itu pengendalian proyek dilakukan melalui Master Project Schedule, Progress Report, dan Tracking untuk memperpendek durasi kerja.
    7. Beberapa kendala menyangkut koordinasi pada awal kegiatan konstruksi terutama berkaitan dengan perubahan design atau penyesuaian di lapangan (field adjustment) telah dapat diatasi dengan baik berkat hubungan kerja yang baik dan saling pengertian.

    Demikian disampaikan, sebagai catatan pengalaman dan untuk menjadi referensi dalam pelaksanaan proyek berikutnya serta sebagai catatan prestasi bagi Tim Konstruksi dalam Proyek Biodiesel Adoina. Terima kasih.

    Bambang sedewo

    Saturday, September 02, 2006

    PRODUK BIODIESEL SELAMA PERFORMANCE TEST - 17.5 TON/HARI

    Telah dilakukan performance test selama 68 jam dengan bahan baku RBD Olein. Produksi yang dicapai selama 68 jam adalah 28546 kg yang Biodiesel murni dan yang setengah jadi sekitar 2000 kg. Dengan produksi tersebut maka pabrik Biodiesel capai sekitar 17.5 ton/hari. Sebuah prestasi diatas design 8 ton/hari karena juga memakai bahan baku Olein. Design 8 ton/hari menggunakan basis memakai bahan baku Stearin.

    Dalam nilai Rupiah jika diekivalenkan dengan harga solar industri (tanpa subsidi) maka nilai produksi telah capai = 28546 kg x (1/0.9 liter/kg) x Rp 6328/liter sekitar Rp. 200 juta. Keuntungan produksi harus memperhitungkan biaya bahan baku, katalis dan utilitas.

    KEBUTUHAN BAHAN BAKU DAN UTILITAS DARI HASIL PERFORMANCE TEST

    Berikut ini hasil-hasil dari operasi produksi perdana dan performance test. Kebutuhan bahan baku dan katalis per 100 kg produk :

    • CPO 102 kg
    • Methanol 13.4 kg
    • KOH 1.6 kg
    • H2SO4 tergantung kadar Free Fatty Acid dalam bahan baku

    Kebutuhan Utilitas

    • LP Saturated Steam (4 bar) 1 ton/h
    • Water 25 kg/100 kg product
    • Cooling Water System à 70 ton/h (circulated)
    • Instrument air dan Plant air sangat minim
    • Nitrogen sangat minim (for Tank blanketing)
    • Listrik 600 kWh/day

    Saturday, August 19, 2006

    KUALITAS PRODUK PERDANA 17 AGUSTUS 2006

    Kualitas Produk Perdana Biodiesel pada tanggal 17 Agustus dibandingkan terhadap European standard EN-14214 yang dianalisa di laboratorium PTPN-4 adalah sbb :

    –Angka Asam 0.16 ( 0.50 max)
    –Gliserol Bebas 0.02 (0.02 max)
    –Gliserol Total 0.31* (0.24 max)
    –Kadar Ester 97.43 (96.5 min)

    Angka Gliserol masih agak tinggi dan sedang akan terus diperbaiki. Analisa pembanding juga sedang dilakukan di ITB.

    Friday, August 18, 2006

    PRODUKSI BIODIESEL PERDANA DIUJI-COBA PADA HARI KEMERDEKAAN

    Inilah produk perdana Biodiesel hasil Pabrik milik ITB-77. Disebelah kiri adalah botol dari produk reaksi esterfikasi (masih tahap intermediate). Sedangkan disebelah kanan adalah produk Biodiesel setelah melalui proses pemurnian. Pada tanggal 17 Agustus 2006, produk Biodiesel ini telah diteliti dan dichek oleh Dr Iman dan juga Dr Tirto dari ITB, yang khusus diundang dan datang ke medan. Mereka mengkonfirmasi bahwa kualitasnya dapat digunakan dengan baik untuk mesin bakar, misal mobil kijang. Akhirnya pada hari tersebut, Biodiesel hasil pabrik milik ITB-77 tersebut dimasukan kedalam mobil kijang milik PT PTPN-4 disaksikan oleh para pimpinan PT PTPN-4. Mobil kemudian dikendarai dan berjalan tanpa hambatan. Sebuah peristiwa sederhana dalam memerdekakan bangsa dari ketergantungan terhadap Bahan bakar minyak bumi.

    Thursday, August 17, 2006

    TEAM OPERASI BEKERJA HINGGA LARUT MALAM


    Akhirnya pada tanggal 16 Agustus 2006 jam 14:30 batch Biodiesel produksi pertama telah dihasilkan oleh pabrik Biodiesel PT Ganesha energy. Sedangkan batch kedua dihasilkan setelah pemurnian pada jam 21:30. Foto disamping mengilustrasikan suasana pengoperasian pabrik di malam hari dan juga foto bersama team operasi yang dipimpin oleh pak Bambang sedewo

    PABRIK BIODIESEL MULAI DIOPERASIKAN

    Akhirnya pabrik Biodiesel milik ITB-77 pada tanggal 16 Agustus 2006 mulai dioperasikan dengan team operasi yang berasal dari PT Pamina, PT GE, ITB, PT Rekayasa Industri dan PT Pupuk Iskandar muda.
    Secara organisasi, team operasi dipimpin oleh Pak Bambang sedewo dengan panduan pengoperasian pabrik disusun oleh PT Rekayasa industri & ITB.